Strategi Bisnis Dari 3 Tokoh Miliarder Dunia (Bagian I)

Setiap hari jumlah miliarder di dunia semakin bertambah banyak, seperempat dari jumah mereka berasal dari negara Amerika Serikat. Anda mungkin melihat para milyarder seolah-olah sangat mudah untuk menambah pundi-pundi keuangan mereka. Sementara Anda merasa sulit bahkan tidak mungkin terpikirkan untuk berada diposisi mereka, Tetapi apakah dengan itu berarti Anda harus iri hati kepada mereka? Atau dikarenakan Anda menjadi salah satu korban kapitalis maka apakah menurut Anda pemerataan ekonomi didunia ini tidak adil? 

Ada baiknya harus dapat dipahami dulu bagaimana cara mereka untuk dapat melakukannya hingga mereka menjadi seorang miliarder. Bagaimana cara mereka menuju kesuksesan yang begitu sensasional? Bagaimana cara mereka mengatasi segala cobaan dan rintangan yang melibatkan banyak aspek dalam kehidupan? Apakah mereka memiliki rahasia khusus dalam mengembangkan bisnisnya? Atau prinsip dan teknik apa saja yang mereka lakukan untuk mengembangkan kerajaan bisnisnya? Sebagian dari mereka mengatakan bahwa untuk meningkatkan perekonomian secara individu tidaklah sesulit seperti yang kebanyakan orang pikirkan. Tentunya ada tantangan dan rintangan yang bisa dijadikan sebagai guru untuk menemukan jatidiri mereka sehigga pada akhirnya mereka memiliki rahasia dan jalan sukses masing-masing.

Anda mungkin sering membaca tentang saran atau mendengarkan motivasi yang diberikan oleh orang-orang yang telah sukses, namun sebagian dari kita setelah menerima informasi tersebut masuk di telinga kanan dan keluar di telinga kiri. Setelah itu Anda kembali melanjutkan hidup, larut dalam rutinitas keseharian dan kembali lagi bertanya bagaimana para miliarder itu dapat melakukannya? Seperti itulah siklus umum yang terjadi saat ini.

Namun. sebelum Anda mempelajari strategi apa saja yang mereka lakukan hingga menjadi kaya raya, ada sedikit nasihat yang dapat diambil. Setiap orang memiliki kapasitas pikiran yang berbeda, Namun pikiran itu adalah sebuah misteri. Anda tentu pernah melihat orang yang memiliki keterbatasan fisik lebih sukses dibandingkan dengan orang normal. Atau seseorang yang tidak menyelesaikan pendidikan tingkat dasarpun, mereka dapat menggaji lulusan sarjana dari perguruan tinggi ternama. Oleh karena itu maka fokuslah pada kekuatan cara berfikir Anda. Gunakan secara konstruktif. Ambil segala sesuatu dari sudut pandang positif dan percayalah segala hal kebaikan akan mendatangi Anda. Namun jika pikiran Anda cenderung melihat segala sesuatu dari sisi negatif maka lambat laun hidup akan turun kebawah. 

Dalam dunia bisnis, orang yang paling berhasil dan berprestasi adalah seorang miliarder. Standar global untuk jumlah kekayaan yang dimiliki oleh seorang miliarder paling sedikit adalah satu miliar dollar Amerika  atau sekitar diatas 10 trilyun rupiah. Ini jelas menjadi suatu kebanggaan prestasi yang luar biasa. Tidak sedikit orang yang memimpikan untuk memiliki jumlah kekayaan sebanyak itu.

Ada beberapa orang yang menjadi milyarder dikarenakan warisan dari keluarganya, namun sebagian lagi mereka peroleh dari hasil kerja kerasnya. Dengan menerapkan prinsip pantang menyerah disertai dengan keringat dan air mata selama bertahun-tahun, beberapa orang berhasil bangkit dari kemiskinan hingga menjadi seorang milyarder yang sukses. Berikut ini adalah beberapa strategi yang dilakukan oleh 3 orang milyarder dunia dan mereka berhasil mengubah kemiskinan menjadi kekayaan yang berlimpah ruah.

Howard Schultz

Howard Schultz

Setiap kali kita mencari cafe untuk sekedar ngobrol dengan teman atau membicarakan urusan bisnis dengan rekan kerja disertai minum kopi tentu tempat yang pertama kali kita ingat adalah Starbucks. Pemiliknya yaitu Howard Schultz saat ini memiliki jumlah kekayaan sekitar $2 miliar tentu saja ini menjadikan dia sebagai salah satu orang terkaya didunia. Namun siapa sangka kehidupan masa kecilnya tidak begitu cerah. Howard dibesarkan dilingkungan komplek perumahan yang dibangun untuk orang miskin. Pada masa remaja dia cukup pandai berolahraga sepak bola, sehingga dia mendapatkan beasiswa dari University of Northern, Michigan. Setelah menyelesaikan pendidikannya Howard mengambil alih sebuah kedai kopi kecil yang dikenal sebagai Starbucks dan mengubahnya menjadi jaringan toko kopi yang tersebar di seluruh dunia.

Meningkatkan Kualitas SDM.

Salah satu langkah yang diambil Schultz untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah toko Starbucks adalah dengan memberikan pengalaman yang berbeda bagi pangunjungnya. Namun pada tahun 2008 Schultz merasakan segala rencana yang telah ia rancang mulai menghilang. Oleh karena itu maka Schultz berinisiatif untuk memberikan energi baru kepada karyawannya melalui pelatihan tentang kualitas kopi. Ia memerintahkan agar toko menutup tiga jam lebih awal sehingga karyawan dapat memperoleh pengetahuan baru untuk menghasilkan komposisi kopi yang berkualitas. 

Selain itu Schultz mengambil tindakan lain yang sebelumnya belum pernah dilakukan yaitu berinestasi pada bidang pendidikan. Ia mengganti biaya kuliah online karyawannya di Arizona State University secara penuh, hingga mereka lulus dan mendapatkan gelar sarjana. Selain bermanfaat bagi karyawannya, Schultz juga berharap bahwa setelah lulus mereka dapat memicu ide-ide baru yang lebih segar dan dapat diterapkan di seluruh tokonya.

Menambah Segmen Kelas Atas.

Strategi lain yang dilakukan oleh Schultz adalah dengan membuka segmen baru yaitu Starbucks Reserve - roasteries. Pada segmen ini kopi ditujukan untuk kelas atas dengan ruangan khusus untuk merasakan pengalaman penikmat kopi sejati yang sebenarnya, dimana harga secangkir kopi sama dengan segelas cabernet yang dijual di bar tempat menjual wine. Beberapa orang mengatakan bahwa Schultz melakukan kesalahan dengan apa yang telah ia lakukan, mereka tidak menyetujuinya, Namun Schultz tetap yakin bahwa visi barunya ini akan berhasil seperti langkah-langkah sebbelumnya yang telah ia lakukan.

Di Starbucks Reserve, secangkir kopi akan menjadi sesuatu yang paling utama bagi penikmatnya. Jika dengan membayar lima kali lipat dari harga biasa seseorang dapat mencapai tujuan perjalanannya lebih cepat dibandingkan dengan harga umum, maka sama halnya dengan kopi. Para penikmat kopi sejati rela mengeluarkan uangnya lebih banyak agar dapat merasakan pengalaman yang berbeda untuk mencicipi cita rasa kopi yang sebenarnya.

Bersambung...


Masukan alamat email anda untuk mendapatkan artikel terbaru:

0 Response to "Strategi Bisnis Dari 3 Tokoh Miliarder Dunia (Bagian I)"

Posting Komentar