Salah satu langkah yang diambil Schultz untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah toko Starbucks adalah dengan memberikan pengalaman yang berbeda bagi pangunjungnya. Namun pada tahun 2008 Schultz merasakan segala rencana yang telah ia rancang mulai menghilang. Oleh karena itu maka Schultz berinisiatif untuk memberikan energi baru kepada karyawannya melalui pelatihan tentang kualitas kopi. Ia memerintahkan agar toko menutup tiga jam lebih awal sehingga karyawan dapat memperoleh pengetahuan baru untuk menghasilkan komposisi kopi yang berkualitas.
Selain itu Schultz mengambil tindakan lain yang sebelumnya belum pernah dilakukan yaitu berinestasi pada bidang pendidikan. Ia mengganti biaya kuliah online karyawannya di Arizona State University secara penuh, hingga mereka lulus dan mendapatkan gelar sarjana. Selain bermanfaat bagi karyawannya, Schultz juga berharap bahwa setelah lulus mereka dapat memicu ide-ide baru yang lebih segar dan dapat diterapkan di seluruh tokonya.
Menambah Segmen Kelas Atas.
Strategi lain yang dilakukan oleh Schultz adalah dengan membuka segmen baru yaitu Starbucks Reserve - roasteries. Pada segmen ini kopi ditujukan untuk kelas atas dengan ruangan khusus untuk merasakan pengalaman penikmat kopi sejati yang sebenarnya, dimana harga secangkir kopi sama dengan segelas cabernet yang dijual di bar tempat menjual wine. Beberapa orang mengatakan bahwa Schultz melakukan kesalahan dengan apa yang telah ia lakukan, mereka tidak menyetujuinya, Namun Schultz tetap yakin bahwa visi barunya ini akan berhasil seperti langkah-langkah sebbelumnya yang telah ia lakukan.
Di Starbucks Reserve, secangkir kopi akan menjadi sesuatu yang paling utama bagi penikmatnya. Jika dengan membayar lima kali lipat dari harga biasa seseorang dapat mencapai tujuan perjalanannya lebih cepat dibandingkan dengan harga umum, maka sama halnya dengan kopi. Para penikmat kopi sejati rela mengeluarkan uangnya lebih banyak agar dapat merasakan pengalaman yang berbeda untuk mencicipi cita rasa kopi yang sebenarnya.
Bersambung...
0 Response to "Strategi Bisnis Dari 3 Tokoh Miliarder Dunia (Bagian I)"
Posting Komentar